Mungkin tidak
asing lagi ditelinga kita apabila mendengar kata-kata Nasionalisme.
Naisonalisme sendiri berasal dari dua kata nation dan isme. Nation sendiri
mempunyai makna bangsa atau kelompok
orang yang tinggal disuatu negara. Sedangakan isme adalah suatu ideologi paham
atau keyakinan yang diyakini oleh orang tersebut sebagai pedoman. Terus apa
yang dimaksud Nasionalisme Indonesia ? Nasionalisme Indonesia adalah suatu
gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah
bangsa yang merdeka dan berdaulat di negri tempat tinggalnya sendiri
berdasarkan atas budaya, sosial, ekonomi dan kemasyarakatan. Asas nasionalisme
sebagai dasar dan tujuan berdirinya negara republik Indonesia juga tercantum dalam
pancasila sebagai sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pancasila sendiri
sebagai ideologi bangsa Indonesia seharusnya bisa menjadi acuan dalam membangun
kehidupan berbangsa. Selain sebagai ideologi negara, Pancasila telah ditetapkan
sebagai sumber hukum oleh MPR dan sebagai paradigma dalam melaksanakan semboyan
Negara “Bhinneka Tunggal Ika”. Nasionalisme Indonesia sendiri harus sesuai
dengan pandangan hidup bangsa Indonesia yang lebih menekankan keselarasan dan
keserasian dibanding dialektika dan konflik.
Namun tidak bisa
dipungkiri walaupun semangat persatuan telah bertunas sebelum datangnya
kolonialisme, akan tetapi konsep nasionalisme yang dikenal pada abad ke-20 di
negeri kita berakar dari konsep nasionalisme di Eropa. Nasionalisme sebagai
ideologi modern muncul sekitar tahun 1779 dan mulai berkembang pada tahun 1830.
Revolusi Perancis pada abad 18 sangat berpengaruh terhadap berkembangnya
gagasan nasionalisme tersebut. Semenjak terjadinya itu banyak kerajaan feodal
mengalami proses integrasi menjadi “negara kebangsaan” yang wilayahnya lebih
luas dan diatur sistem pemerintahan yang sama. Mulai dari itu banyak
negara-negara di Eropa dan Amerika bermunculan pula gerakan-gerakan kebangsaan,
dan segera menjalar ke Asia. Hal ini disebabkan sangat ampuhnya Nasionalisme
sebagai ideologi yang dapat mempersatukan banyak orang di negri-negri jajahan
untuk menentang kolonialisme dan imperialisme.
Walaupun semangat
persatuan sudah ada sejak lama dalam bangsa Indonesia namun semangat kebangsaan
atau nasionalisme dalam arti yang sebenarnya yang kita pahami sekarang ini,
secara resmi baru lahir pada awal abad ke-20. Ia lahir sebagai reaksi atau
perlawanan melawan kolonialisme dan imperialisme serta kelanjutan dari
gerakan-gerakan perlawanan terhadap VOC dan Belanda. Ada 2 faktor besar yang
mempengaruhi nasionalisme Indonesia, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari
luar.
Faktor dari dalam
(internal)
1. kejayaan masa lampau. 2. Perasaan
senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan.
3. Munculnya golongan Cendikiawan. 4.
Paham nasionalis yang berkembang dalam
bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudyaan.
Faktor dari luar
(eksternal)
1.Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905. 2. Perkembangan
nasionalisme diberbagai negara: pergerakan kebangsaan India, Filipina,
Rakyat China, Turki Muda dan Mesir. 3. Muculnya
paham-paham baru: munculnya paham-paham baru di luar negri seperti
nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan islamisme. Perkembangan
ideologi ini terlihat pada penggunaan paham pada organisasi pergerakan nasional
Indonesia.
Organisasi muncul
pertama kali adalah Budi Utomo, didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr.
Sutomo dan para mahasiswa STOVIA.
Organisasi ini pada dasarnya adalah suatu lembaga yang mengutamakan
kebudayaan dan pendidikan. Pada bulan
Oktober 1908 menyelenggarakan kongres pertma di Yogyakarta. Wahidin sebagi
bapak dalam mengatur organisasi. Namun dari kelompok minoritas yang dipimpin
Tjipto Mangun Kusumo menginginkan Budi Utomo sebagi partai politik yang
mengangkat rakyat dan kegiatannya tersebar diseluruh Indonesia, tidak hanya di
Jawa saja. Namun hal itu tidak disetujui.
Budi Utomo dianggap sebagi keberhasilan politik ethis oleh Gubernur
Jendral van Heutz. Budi Utomo sempat mengalami keguncangan karena krisis dan
dan pemimpin yang cakap. Pada akhirnya Budi Utomo resmi dibubarkan pada tahun
1935.
Pada awal abad XX
kaum muslim merasa mendapat saingan oleh orang China. Lalu Tirtoadisurjo
lulusan OSVIA mendirikan Sarekat Dagang Islam di Batavia pada tahun 1909.
Organisasi ini untuk membantu
pedagang-pedagang Indonesia dalam menghadapi saingan orang-orang Cina.
Pada tahun 1911 dia mendorong pedagang batik yang sukses dari Surakarta untuk
membuat koperasi Sarekat Dagang Islam anti Cina.
Pada tahun 1912
Sarekat Dagang Islam berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI). SI sangat tumbuh
pesat dan pada tahun 1919 mempunyai anggota 2 juta. SI sendiri mengatakan setia
pada rezim Belanda, namun pada saat organisasi ini berkembang di desa
meletuslah tindak kekerasan. SI menjadi organisasi dan sebagai
lambang kesetiakawanan kelompok yang dipersatukan atas ketidaksukaan terhadap
orang Cina.
Selain
itu pada periode awal perkembangan yang diwarnai perjuangan untuk memperbaiki
situasi sosial dan budaya juga muncul organisasi Islam seperti Muhmmadiyah yang
didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Organisasi ini
dipelopori oleh cendikiawan muslim yang mengusung Islam modern.
Pada periode
nasional politik, gerakan nasional di Indonesia bergerak dalam bidang politik
untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul adalah Indische
Partij dan Gerakan Pemuda. Indische Partij adalah partai politik
pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh
tiga serangkai yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan K.H Dewantara. Selain
itu pada periode radikal cara pencapain kemerdekaan dilakukan secara kooperatif
dan non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah) organisasi ini
antara lain Perhimpunan Indonesia, PKI dan PNI. Sedangkan pada periode bertahan
organisasi yang muncul adalah Parindra, Gapi, Gerindro. Organisasi ini lebih
bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Karena
pada masa itu pemerintah Belanda bersikap reaktif dan
organisasi ini sangat berhati-hati agar tidak dibubarkan oleh pemerintah
Belanda.
Bagaimanapun
juga persatuan sangat penting untuk kelangsungan kebangkitan nasional bangsa
Indonesia. Tanpa persatuan kemerdekaan tidak bisa direbut dari tangan penjajah.
Selain itu, adanya organisasi-organisasi pergerakan nasional sebagai wadah
perjuangan kaum pribumi untuk merebut kemerdekaan.
Daftar Pusataka
Ricklefs,M.C.2007.Sejarah
Indonesia Modern. Yogya : Gadjah
Mada University Press.
http://nasionalis.com/2011/11/14/potret-nasionalisme-bangsa-indonesia-masa-lalu-dan-masa-kini/#, diakses tanggal 4 Desember 2012
pukul 04.30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar