Selasa, 02 Juli 2013

Nasionalisme Bangsa Indonesia


Mungkin tidak asing lagi ditelinga kita apabila mendengar kata-kata Nasionalisme. Naisonalisme sendiri berasal dari dua kata nation dan isme. Nation sendiri mempunyai makna  bangsa atau kelompok orang yang tinggal disuatu negara. Sedangakan isme adalah suatu ideologi paham atau keyakinan yang diyakini oleh orang tersebut sebagai pedoman. Terus apa yang dimaksud Nasionalisme Indonesia ? Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat di negri tempat tinggalnya sendiri berdasarkan atas budaya, sosial, ekonomi dan kemasyarakatan. Asas nasionalisme sebagai dasar dan tujuan berdirinya negara republik Indonesia juga tercantum dalam pancasila sebagai sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pancasila sendiri sebagai ideologi bangsa Indonesia seharusnya bisa menjadi acuan dalam membangun kehidupan berbangsa. Selain sebagai ideologi negara, Pancasila telah ditetapkan sebagai sumber hukum oleh MPR dan sebagai paradigma dalam melaksanakan semboyan Negara “Bhinneka Tunggal Ika”. Nasionalisme Indonesia sendiri harus sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia yang lebih menekankan keselarasan dan keserasian dibanding dialektika dan konflik.
Namun tidak bisa dipungkiri walaupun semangat persatuan telah bertunas sebelum datangnya kolonialisme, akan tetapi konsep nasionalisme yang dikenal pada abad ke-20 di negeri kita berakar dari konsep nasionalisme di Eropa. Nasionalisme sebagai ideologi modern muncul sekitar tahun 1779 dan mulai berkembang pada tahun 1830. Revolusi Perancis pada abad 18 sangat berpengaruh terhadap berkembangnya gagasan nasionalisme tersebut. Semenjak terjadinya itu banyak kerajaan feodal mengalami proses integrasi menjadi “negara kebangsaan” yang wilayahnya lebih luas dan diatur sistem pemerintahan yang sama. Mulai dari itu banyak negara-negara di Eropa dan Amerika bermunculan pula gerakan-gerakan kebangsaan, dan segera menjalar ke Asia. Hal ini disebabkan sangat ampuhnya Nasionalisme sebagai ideologi yang dapat mempersatukan banyak orang di negri-negri jajahan untuk menentang kolonialisme dan imperialisme.
Walaupun semangat persatuan sudah ada sejak lama dalam bangsa Indonesia namun semangat kebangsaan atau nasionalisme dalam arti yang sebenarnya yang kita pahami sekarang ini, secara resmi baru lahir pada awal abad ke-20. Ia lahir sebagai reaksi atau perlawanan melawan kolonialisme dan imperialisme serta kelanjutan dari gerakan-gerakan perlawanan terhadap VOC dan Belanda. Ada 2 faktor besar yang mempengaruhi nasionalisme Indonesia, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Faktor dari dalam (internal)
1. kejayaan masa lampau. 2. Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan. 3. Munculnya golongan Cendikiawan. 4. Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudyaan.
Faktor dari luar (eksternal)
1.Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905. 2. Perkembangan nasionalisme diberbagai negara: pergerakan kebangsaan India, Filipina, Rakyat China, Turki Muda dan Mesir. 3. Muculnya paham-paham baru: munculnya paham-paham baru di luar negri seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan islamisme. Perkembangan ideologi ini terlihat pada penggunaan paham pada organisasi pergerakan nasional Indonesia.
Organisasi muncul pertama kali adalah Budi Utomo, didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA.  Organisasi ini pada dasarnya adalah suatu lembaga yang mengutamakan kebudayaan dan pendidikan.  Pada bulan Oktober 1908 menyelenggarakan kongres pertma di Yogyakarta. Wahidin sebagi bapak dalam mengatur organisasi. Namun dari kelompok minoritas yang dipimpin Tjipto Mangun Kusumo menginginkan Budi Utomo sebagi partai politik yang mengangkat rakyat dan kegiatannya tersebar diseluruh Indonesia, tidak hanya di Jawa saja. Namun hal itu tidak disetujui.  Budi Utomo dianggap sebagi keberhasilan politik ethis oleh Gubernur Jendral van Heutz. Budi Utomo sempat mengalami keguncangan karena krisis dan dan pemimpin yang cakap. Pada akhirnya Budi Utomo resmi dibubarkan pada tahun 1935.
Pada awal abad XX kaum muslim merasa mendapat saingan oleh orang China. Lalu Tirtoadisurjo lulusan OSVIA mendirikan Sarekat Dagang Islam di Batavia pada tahun 1909. Organisasi ini untuk membantu  pedagang-pedagang Indonesia dalam menghadapi saingan orang-orang Cina. Pada tahun 1911 dia mendorong pedagang batik yang sukses dari Surakarta untuk membuat koperasi Sarekat Dagang Islam anti Cina.
Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI). SI sangat tumbuh pesat dan pada tahun 1919 mempunyai anggota 2 juta. SI sendiri mengatakan setia pada rezim Belanda, namun pada saat organisasi ini berkembang di desa meletuslah tindak kekerasan. SI menjadi organisasi dan sebagai lambang kesetiakawanan kelompok yang dipersatukan atas ketidaksukaan terhadap orang Cina.
Selain itu pada periode awal perkembangan yang diwarnai perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya juga muncul organisasi Islam seperti Muhmmadiyah yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Organisasi ini dipelopori oleh cendikiawan muslim yang mengusung Islam modern.
Pada periode nasional politik, gerakan nasional di Indonesia bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda. Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan K.H Dewantara. Selain itu pada periode radikal cara pencapain kemerdekaan dilakukan secara kooperatif dan non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah) organisasi ini antara lain Perhimpunan Indonesia, PKI dan PNI. Sedangkan pada periode bertahan organisasi yang muncul adalah Parindra, Gapi, Gerindro. Organisasi ini lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Karena pada masa itu pemerintah Belanda bersikap reaktif dan organisasi ini sangat berhati-hati agar tidak dibubarkan oleh pemerintah Belanda.
Bagaimanapun juga persatuan sangat penting untuk kelangsungan kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Tanpa persatuan kemerdekaan tidak bisa direbut dari tangan penjajah. Selain itu, adanya organisasi-organisasi pergerakan nasional sebagai wadah perjuangan kaum pribumi untuk merebut kemerdekaan. 

Daftar Pusataka
Ricklefs,M.C.2007.Sejarah Indonesia Modern. Yogya  : Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar